Sunday, November 14, 2010

Masker, Sahabat Baru Warga Yogyakarta






Jakarta - Meski intensitasnya sudah berkurang, Merapi masih terus mengeluarkan awan panas, lava pijar dan abu vulkanik. Masker pun sudah menjadi 'sahabat' baru untuk warga Yogyakarta dan sekitarnya.

"Kita semua diimbau memakai masker setiap hari, soalnya debu Merapi masih saja ada," kata salah satu warga yang tinggal di pusat kota Yogyakarta, Atik, saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (13/11/2010).

Selain untuk 'menyaring' debu, masker juga dipakai warga untuk mengurangi bau belerang yang menyengat. Bau belerang itu berasal dari lahar dingin yang melewati Kali Code.

http://sgstb.msn.com/i/C7/15CE78E99133A44D730F2C75D2F71.jpg

"Bau belerangnya kuat banget, kemarin kita semua diimbau untuk memakai masker," kata Yuli, warga lainnya.

Karena kebutuhan itu, Atik dan Yuli sengaja menyediakan masker dalam jumlah banyak di rumah mereka masing-masing. Kebetulan dari sejumlah pihak seperti Ketua RT tempat mereka tinggal, sempat menyediakan masker secara gratis.

"Kemarin sih sempat dikasih, tapi untuk jaga-jaga ya kita beli sendiri juga," kata Atik.

Masker sempat menjadi barang langka di Yogyakarta dan sekitarnya. Saat itu, warga sempat harus mencari ke sana ke mari untuk mendapatkan masker. Beruntung saat ini, suplai masker untuk daerah itu sudah lebih dari cukup.

Banyak juga bantuan yang khusus memberi masker untuk warga. Sejumlah pihak seperti Palang Merah Indonesia (PMI) juga sering membagi-bagikan masker secara gratis untuk masyarakat.





sumber :http://www.detiknews.com/read/2010/11/13/140602/1493616/10/masker-sahabat-baru-warga-yogyakarta?nd991103605



No comments:

Post a Comment