Tuesday, November 30, 2010

INFO : Penduduk Polinesia Lebih Paham Urusan Seks






http://nikadon.com/wp-content/uploads/2009/01/sex-in-the-kitchen.jpg



Jauh sebelum para misionaris dari Eropa datang, penduduk Polinesia di kawasan Samudra Pasifik mempunyai gaya bercinta dengan berbagai posisi. Tapi oleh para misionaris posisi bercinta yang aneh-aneh tidak dibolehkan dan mengatakan gaya bercinta pria di atas adalah yang paling beradab.


http://photos-p.friendster.com/photos/95/93/54163959/1_825599066l.jpg


Sejak saat itulah istilah missionary position atau gaya bercinta dengan pria di atas menjadi populer. Para misionaris kala itu menilai gaya bercinta dengan posisi pria di atas merupakan gaya bercinta paling alamiah pada manusia.

Menurut para misionaris, gaya dan posisi ini paling memungkinkan terjadinya kontak mata dan saling berbagi belaian dan ciuman sebagai ekspresi cinta kasih.

Untuk tujuan prokreasi atau reproduksi, gaya ini juga paling memungkinkan terjadinya pembuahan. Dengan posisi pria berada di atas, gaya gravitasi yang besar diyakini akan lebih menguntungkan bagi sperma untuk menerobos masuk ke tempat sel telur berada.

Namun bagi wanita, gaya ini dianggap kurang memberi rangsangan pada klitoris jika tidak diselingi dengan berbagai variasi. Oleh karena itu gaya bercinta paling konservatif ini dianggap membosankan dan kurang disukai, termasuk di wilayah polinesia yang merupakan tempat lahirnya istilah missionary position.

Tapi sebelum para misionaris itu datang, pria Polinesia sudah paham urusan seks dengan mengedepankan kepuasan di pihak wanita. Penduduk polinesia sangat menyukai gaya bercinta yang dinamakan oceanic position. Gaya bercinta yang satu ini jauh lebih populer dibandingkan missionary position, karena lebih memungkinkan bagi wanita untuk mencapai orgasme.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW3nNwyamarCB3yoBfGnOK8juRRlbbPdYpYdcgtHIcHnZc_4T45umNnj4rXIs8idMfOXd_dlcCuIfrqxvPmuNjktqkxnkorghoyw0WdVXBct-yykyFi0NbtHkHdkPBF4710TZt5Q7t3Z_3/s320/12.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_JMSRw4La3Umnts2kpSH8YmrMRNCMY76gfR7ijD23UVbNNQvXGTUGplNWqzPNq523voMSU-VhGgdj8Ghf8JZBooKHUJxlXgDQJzctAPmtZJPUbhO3yA86G_p-LDv1MnEMl_kugSl8-0WD/s320/11.jpg

Oceanic position dilakukan dengan posisi duduk saling berhadapan, sehingga wanita bisa ikut mengendalikan ritme bercinta. Pelukan, ciuman dan tatapan mata masih bisa terjalin dengan posisi demikian sehingga tidak mengurangi kontak emosional di antara pasangan.

Meski tak sepopuler oceanic position, penduduk Polinesia juga banyak melakukan variasi gaya bercinta seperti doggy style atau wanita membelakangi pria, baik yang dilakukan dalam posisi tengkurap, berbaring maupun berdiri. Gaya inilah yang dinilai terlalu agresif oleh para misionaris karena meniru hubungan seks pada binatang.

Dikutip dari Hu-Berlin, Senin (29/11/2010), kepuasan kedua pihak merupakan prioritas dalam setiap hubungan seks yang dilakukan penduduk asli wilayah Polinesia. Tidak hanya melalui variasi gaya bercinta, para pria juga mengenal berbagai variasi teknik untuk memuaskan pasangannya.

Salah satunya yang cukup terkenal adalah teknik ejakulasi tertunda (delayed ejaculation) atau menahan ejakulasi sebelum pasangannnya mencapai orgasme sehingga durasi intercourse

Tapi kini, berbagai gaya bercinta penduduk Polinesia itu menjadi populer dan mendunia dan disukai banyak pasangan. Warisan tradisi lama penduduk Polinesia ternyata lebih memahami arti seks ketimbang hanya missionary position.
menjadi lebih lama. Memang tidak mudah untuk dilakukan, sehingga ada kebanggaan tersendiri di kalangan pria yang memiliki kemampuan tersebut.





sumber :http://www.detikhealth.com/read/2010/11/29/181359/1505128/766/penduduk-polinesia-lebih-paham-urusan-seks?881104755


No comments:

Post a Comment